Pengertian
Nifas
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan
normal.
(Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana ; 190)
Nifas adalah
waktu setelah partus selesai sampai kurang lebih 6 minggu, tetapi seluruh alat
genetalia baru pulih kembali seperti sebelum hamil dalam waktu3 bulan.
(Sarwono,
Ilmu kebidanan ; 237)
Nifas adalah
waktu sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali otot kandungan
yang lamanya 6 minggu.
(FKUI,
UNPAD, Obstetri Fisiologi ;315)
Masa nifas
(puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil.
(Sinopsis
Obstetri Jilid1 ; 115)
Pembendungan
air susu adalah pembendungan karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan deengan sempurna atau kelainan pada putting
susu.
(Sinopsis
Obstetri Jilid 1 ; 421)
Bendungan
Payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka
mempersiapkan diri untuk laktasi.
(Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal ; 262)
Payudara
terasa lebih penuh, tegang dan nyari sekitar hari ketiga atau keempat sesudah
melahirkan akibat stasis di vena pembuluh limfe, tanda bahwa ASI mulai banyak
disekresi.
(Kapita
Selekta Kedokteran Jilid 1, 323)
2.2
Etiologi
Sesudah bayi
lahir dan placenta keluar, kadar esterogen dan progesteron turun dalam 2-3
hari. Dengan ini, faktor dari hipotalamus yang menghalangi prolaktin waktu
hamil, yang dipengaruhi esterogen tidak lagi keluar lagi dan prolaktin
dikeluarkan oleh hipofisis. Hormon ini mnyebabkab alveolus- alveolus kelenjar
mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkannya dibutuhkan refleks
yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan
duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini timbul jika bayi menyusu.
Pada
permulaan nifas apabila bayi belum menyusu dengan baik, atau kemudian apabila
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, terjadi pembendungan aiar
susu.
2.3
Gambaran Klinis
Mamma terasa
panas serta keras pada perabaan nyeri, suhu badan tidak naik. Putting susu bisa
mendatar dan hal ini dapat menyukarkan bayi untuk mnenyusu. Kadang-kadang
pengeluaran air susu juga terhalang sebab duktus laktiferus menyempit.
(Ilmu
Kebidanan ; 700 )
Keluhan ibu, payudara bengkak,
keras, panas dan nyari.
(Sinopsis
Obstetri Jilid 1 ; 422)
2.4
Penanganan
Penanganan
pembendungan dilakukan dengan jalan menyokong mamma dengan bra dan memberikan
analgetika. Sebelum bayi menyusu, keluarkan ASI dengan pijatan ringan terlebih
dahulu. Kadang0kadang perlu diberi stilbestrol 3 kali sehari 1 mg selama 2-3
hari untuk sementara waktu guna mengurangi pembendungan dan memungkinkan air
susu dikeluarkan dengan pijatan.
(Ilmu
kebidanan ; 700)
penanganan
sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah
terjadinya kelainan-kelainan. Bila terjadi juga, maka dapat diberikan teapi
simptomatis untuk sakitnya (analgetika). Kosongkan payudara (bukan ditekan).
Sebelum menyusui, lakukan pengurutan atau dipompa, sehingga sumbatan hilang.
Kalau perlu, berikan stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3
hari untuk membendung sementara produksi air susu.
(Sinopsis
Obstetri Jilid 1 ; 422)
Susukan bayi segera setelah
lahir bila memungkinkan tanpa dijadwal (on demand). Keluarkan ASI dengan tangan
atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi. Lakukan perawatan payudra
pascapersalinan secara teratur. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar
payudara lebih lembek sehingga putting lebih mudah ditangkap dan dihisap bayi.
Untuk mengurangi sakit pada peyudara, berikan kompres dingin. Agar bayi mudah
mengisap atau menangkap putting susu, sebelum menyusui berikan kompres hangat
kira-kira 5 menit kemudian lakukan masase dari tepi ke arah putting hingga ASI
keluar. Setelah itu baru susukan. Jangan berhenti menyusui dalam keadaan ini.
Untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya stasis di vena dan
pembeuluh limfe dalam payudara lakukan pengurutan (masase) payudara dari tepi
putting ke arah korpus mammae.
(Kapita
Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 324)
Bila ibu menyusui bayinya
1. Susukan sesering mungkin.
2. Kedua payudara disusukan
3. Kompres hangat payudara sebelum disusukan.
4. Bantu dengan memijat payudara untuk
permulaan menyusui
5. Sangga payudara
6. Kompres dingin payudara di antara waktu
menyusui.
7. Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg
per oral setiap 4 jam
8. Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk
mengetahui hasilnya.
Bila ibu tidak menyusui
1. Sangga payudara
2. Kompres dingin pada payudara untuk
mengurangi pembengkakan dan rasa sakit
3. bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg
per oral setiap 4 jam
4. jjangan dipijat atau memakai kompres hangat
pada payudara
(Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal ; 262
2.5
Manajemen Kebidanan
Adalah penerapan fungsi dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam pelayanan pada klien yang mempunyai
kebutuhan (masalah dalam bidang kesehatan ibu selama hamil, bersalin, nifas,
BBl serta KB.
I.
Pengkajian Data
Tanggal :
Jam :
- Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu/Suami : Untuk mengetahui identitas.
Umur Ibu/Suami : Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi
predisposisi/untuk menentukan prognosa kehamilan.
Suku/Bangsa : Untuk mengetahui bahasa apa yang digunakan
klien memudahkan berkomunikasi antara petugas kesehatan klien.
Pendidikan Ibu/Suami : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai
dasar dalam memberikan asuhan
Pekerjaan Ibu/Suami : Untuk mengetahui status ekonomi dan aktifitas
ibu yang berhubungan dengan kehamilannya.
Agama : Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap
agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan
yang diberikan.
Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien berada
dapat menilai lingkungan apakah lingkungan cukup aman, apakah kebersihan
lingkungannya terjaga karena menyangkut dengan kehamilannya.
Biodata dibuat untuk mengetahui identitas klien
2. Alasan Masuk Rumah Sakit
Untuk mengetahui apa yang
menyebabkan ibu masuk ke Rumah Sakit.
3. Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang ibu
keluhkan sekarang.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Yang Lalu
Untuk mengetahui kehamilan yang
lalu apakah mengalami penyulit atau tanda bahaya trimester II dan trimester
III. Berapa kali ibu hamil, berapa umur kehamilannya, pada saat beliau
bersalin, siapa penolongnya, dengan cara apa, apakah ada penyulit. Tentang anak
yang dilahirkan, apa jenis kelaminnya, berapa berat badan lahirnya, hidup umur
berapa, hidup atau mati. Bagaimana nifasnya : berapa hari, menyusui atau tidak.
5. Riwayat Kesehatan atau Penyaki Yang
Diderita Sekarang dan atau Yang Dulu
Ditanyakan untuk mengetahui
apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit menular, kronis atau menurun.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Untuk mengetahui apakah
keluarga ada yang pernah atau sedang menderita penyakit menular, kronis atau
menurun.
7. Riwayat Ginekologi
Untuk mengetahui apakah ibu
pernah menderita penyakit di daerah genetalia dan kandungannya.
8. Riwayat Nutrisi
Untuk mengetahuifrekwensi ibu
makan, apa komposisinya, apakah ibu mengkonsumsi tablet tambah darah atau
suplemen lain.
9. Riwayat Imunisasi pada Waktu Hamil
Untuk mengetahui apakah ibu
mendapat imunisasi TT pada waktu hamil.
10. Riwayat Kehidupan seks ibu
Untuk mengetahui kenyamanan ibu
selama berhubungan seksual.
11. Riwayat KB dan Rencana KB
Untuk mengetahui apakah ibu
akseptor KN AKDR/Implan/Pil/Suntik 3/I bulanan/yang lain. Juga ditanyakan lama
pemakaian dan keluhan.
12. Tanda-tanda Bahaya
Untuk mengetahui apakah ibu
sedang atau pernah mengalami tanda-tanda bahaya selama pasca salin.
- Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik/sedang/lemah
Kesadaran : Composmentis, Delirium, koma
Tinggi badan : Diatas atau dibawah 145
Tanda-tanda vital : Meliputi tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan.
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi
Wajah : Apakah pucat/tidak, oedem/tidak.
Mata : Tanyakan apakah pandangan kabur, adakah pemandangan
dua, conjungtiva pucat atau tidak.
Mulut : Gusi pucat/tidak, ada caries /tidak.
Leher : Ada pembesaran klenjar
tiroid/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/tidak.
Payudara : Mammae simetris/tidak, ada hiperpigmentasi
areola mammae/tidak, puting susu menonjol/tidak, colostrum keluar/belum,
keras/tidak
Abdomen : Tinggi fundus uteri, kontraksi baik/tidak, ada
massa/tidak.jahitan bekas operasi baik/tidak, ada cekungan/tidak.
Tangan & kaki : Tungkai simetris/tidak, oedema/tidak, pucat
pada kuku jari/tidak, reflek +/-, tanda homan +/-
Genetalia : Lochea (warna, konsistensi, bau),
II.
Identifikasi Masalah Aktual/Diagnosa
Merumuskan
diagnosa berdasarkan pada subyektif dan data obyektif lalu dicari masalahnya.
III.
Antisipasi Masalah Potensial
Berdasarkan data subyektif dan
data obyektif, meramalkan masalah yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
IV.
Identifikasi Kebutuhan Segera
Berdasarkan data subjektif dan
data objektif meramalkan masalah yang dapat saja terjadi sewaktu-waktu.
V.
Intervensi
Berisi tindakan yang dilakukan
untuk mengatasi baik masalah aktual maupun potensial dengan
rasional-rasionalnya.
VI.
Implementasi
Berisi pelaksanaan asuhan
berdasarkan intervensi yang telah dibuat.
VII.
Evaluasi
Berisi penilaian hasil asuhan
yang telah dilakukan yang ditulis dalam bentuk SOAP.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
Asuhan
Kebidanan Pada NY. ”M” P1001
Ab000 POST SC 3 HARI
DENGAN BENDUNGAN ASI DI RSUD Dr. R. SOEDARSONO
PASURUAN
I.
PENGKAJIAN
Tanggal : Kamis, 17 Agustus 2006
Jam : 06.00 WIB
No. Register : 19652006
Ruang Bersalin : Kamar Bersalin
A.
Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny. ”M”
Umur : 26 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Alamat : Desa Pusung Ampel Sari Paserpan Kab.
Pasuruan
|
Nama Suami : Tn.”K”
Umur : 26 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : -
Alamat : Desa Pusung Ampel Sari Paserpan Kab.
Pasuruan
|
2. Alasan Masuk Rumah Sakit
Ibu
mengatakan telah melahirkan anak pertamanya pada tanggal 16 Agustus 2006 dengan
operasi di RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak pusing dan
perutnya tidak mules-mules lagi.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang
Lalu
Ibu
mengatakan ini adalah kehamilan, persalinan dan nifas yang pertama.
5. Riwayat Kesehatan atau Penyakit Yang
Diderita Sekarang dan atau yang dulu.
Ibu mengatakan tidak pernah
menderita pnyakit menular, kronis maupun menurun, sehingga ibu tidak pernah
dirawat di rumah sakit.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada yang
pernah menderita penyakit kronis maupun menurun.
7. Riwayat Gynekologi
Ibu mengatakan tidak pernah
menderita penyakit yang berhubungan dengan kandungan.
8. Riwayat Nutrisi
Ibu
mengatakan makan tiga kali sehari dengan komposisi 1 piring nasi dengan lauk
pauk, sayur dan sepotong buah. Ibu minum susu hanya pada waktu hamil. Ibu
mengkonsumsi vitamin dan obat yang diberikan oleh bidan.
9. Riwayat Imunisasi Pada Waktu Hamil
Ibu
mengatakan mendapatkan imunisasi TT 2 kali selama hamil yaitu pada waktu umur
kehamilan 2 bulan dan 5 bulan.
10. Riwayat Kehidupan Sex Ibu
Ibu
mengatakan merasa nyaman dalam berhubungan sex baik fisik maupun psikologis.
11. Riwayat KB
Ibu
mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB. Ibu ingin menjadi akseptor KB
suntik 3 bulanan.
12. Tanda-tanda Bahaya
Ibu
mengatakan tidak sulit tidur,tidak demam, tidak sakit kepala, tidak sembelit,
senang atas kelahiran anaknya. Payudara sakit bila disentuh, bengkak, putting
susu tidak pecah.
B.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 37,5 oC
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi
Wajah : Tidak pucat, tidak oedema, pandangan tidak
kabur, tidak ada pemandangan dua, sklera tidak iketerik,ekspresi wajah agak
cemas
Mata : Pandangan tidak kabur, tidak ada pandangan
dua, sklera tidak ikterus, conjungtiva tidak pucat.
Mulut : gusi tidak
pucat, tdak ada caries.
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid dan
vena jugolaris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Payudara : Mammae simetris, agak tegang, ada
hyperpigmentasi areola mammae, puting susu menonjol, kolostrum belum keluar,
teraba keras dan nyari jika disentuh.
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik,
tidak ada massa,
terdapat luka bekas operasi ; tidak ada nyeri tekan, tidak ada cekungan pada
perut.
Tangan & Kaki : Tungkai simetris, tidak ada oedema, tidak
pucat pada kuku jari, tidak ada varices, refleks patella +/+, tidak ada tanda
homan.
Genetalia : Tidak ada bekas luka, keluar lochea rubrawarna
merah, tidak menggumpal, bau khas
Anus : Tidak ada
hemoroid
II.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Ny M P1001
Ab000 Post SC 3 hari dengan Bendungan ASI
DS :
- Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya pada tanggal 14 agustus di RSUD Dr. R. Soedarsono
Pasuruan engan jalan operasi.
-
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan, persalinan dan nifas pertamanya
-
Ibu mengatakan payudaranya tersa keras, panas, sakit bila disentuh.
-
Ibu mengatakan belum menyusui anaknya sama sekali semenjak melahirkan.
DO :
Tanda-tanda vital
Tekanan darah :
120/80 mmHg
Nadi :
88 x/menit
Suhu :
37,5 oC
Pernafasan :
20 x/menit
TFU : 2 jari di bawah pusat
Payudara : mammae simetris, terdapat
hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol, tidak terdapat tumor,
kolostrum belum keluar, mammae teraba keras, panas dan nyeri jika disentuh.
Masalah : cemas
sehubungan dengan tidak keluarnya ASI dan membengkaknya payudara dapat
menghalangi ibu untuk menyusui bayinya.
DS : Ibu
mengatakan payudaranya teraba keras, panas, sakit bila disentuh, dan penuh. Ibu
belum menyusui anaknya ssejak melahirkan. Ibu takut hal ini dapat menghalangnya
untuk menyusui bayinya.
DO :
Tanda-tanda vital
Tekanan darah :
120/80 mmHg
Nadi :
88 x/menit
Suhu :
37,5 oC
Pernafasan :
20 x/menit
Ekspresi wajah agak cemas.
III.
ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi Mastitis
DS : ibu mengatakan
payudara teraba keras, panas dan nyeri bila disentuh, terasa penuh.ibu belum
menyusui anaknya sejak melahirkan.
DO : Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 20 x/menit
Payudara : mammae simetris, terdapat
hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol, tidak terdapat tumor,
kolostrum belum keluar, mammae teraba keras, panas dan nyeri jika disentuh.
IV.
IDENTIFIKASI LEBUTUHAN SEGERA
V.
INTERVENSI
Diagnosa : Ny. M P1001 Ab000 Post SC 3 Hari
dengan Bendungan ASI
Tujuan : Masa nifas berjalan normal
Bendungan ASI teratasi
Kriteria Hasil : Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 20 x/menit
Payudara : ASI dapat keluar, mammae tidak
nyeri jika disentuh, tidak panas, bayi dapat menyusu dengan baik.
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi uterus baik, luka jahitan operasi baik.
Genetalia : Perdarahan dalam batas normal,
tidak bau.
Intervensi :
1.
Kaji
keadaan umum ibu (perasaan ibu)
R/ Klien lebih kooperatif sehingga
memudahkan dalam pemberian KIE
2.
Kaji
tanda-tanda vital, perdarahan, TFU, kontraksi, luka operasi dan perdarahan
pervaginam.
R/ Parameter adanya kelainan.
3.
KIE
tentang mobilisasi, nutrisi, aktivitas, personal hygiene.
R/ Mempercepat pemulihan dan involusi
uterus.
4.
Ajarkan
pada ibu perawatan payudara ibu nifas
R/ Memperlancar pengeluaran ASI
5.
Berikan
kompres dingin pada payudara.
Untuk mengurangi nyeri
6.
Sebelum
menyusui, berikan kompres hangat kira-kira 5 menit dan lakukan masase dari tepi
ke arah putting hingga ASI keluar.
R/ untuk memperlancar pengeluaran ASI
7.
Anjurkan
ibu untuk segera menyusui bayinya sesering mungkin dan ajarkan cara menyusui
yang benar.
R/ agar payudara kosong, menimbulkan let
down refleks.
8.
Lakukan
evaluasi setelah 3 hari
R/
Mengetahui hasil asuhan yang telah diberkan.
9.
Jelaskan
tanda-tanda bahaya ibu nifas dan anjurkan ibu untuk segera pergi ke petugas
kesehatan terdekat bila menemui tanda bahaya tersebut.
R/ Deteksi dini adanya tanda-tanda bahaya
ibu nifas
Potensial terjadi Mastitis
Tujuan : Mastitis tidak terjadi
Kriteri Hasil : Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 20 x/menit
Payudara : ASI dapat keluar, mammae tidak
nyeri jika disentuh, tidak panas, bayi dapat menyusu dengan baik.
Intervensi :
1.
Kaji
keadaan umum ibu termasuk perasaannya.
R/ Klien lebih kooperatif
sehingga mempermudah dalam pemberian KIE
2.
Kaji
tanda-tanda vital
R/ Parameter adanya kelainan.
3.
Jelaskan
cara perawatan payudara ibu nifas
R/ Memperlancar pengeluaran ASI
sehingga payudara dapat dikosongkan.
4.
Anjurkan
ibu untuk menyusui bayinya dan ajarkan cara menyusui yang benar.
R/ untuk menimbulkan let down
reflek sehingga merangsang produksi ASI selanjutnya.
VI.
IMPLEMENTASI
Diagnosa : NY. M P1001
Ab000 Post SC 3 Hari dengan bendungan ASI.
Implementasi :
1.
Keadaan
umum ibu baik, merasa senang atas kelahiran anaknya.
2.
Mengkaji
tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 20 x/menit
3.
Menganjurkan
ibu untuk aktif bergerak, mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidak tarak,
banyak istirahan dan selalu menjaga kebersihan diri terutam alat genetalianya.
4.
Mengajarkan
perawatan payudara pada ibu nifas.
5.
Memberi
kompres dingin pada payudara untuk mengurangi nyeri.
6.
Memberikan
kompres hangat selam 5 menit sebelum menyusui dan melakukan pengurutan dari
tepi ke arah putting.
7.
Menganjurkan
ibu untuk segera menyusui bayinya sesering mungkin dan mengajarkan cara
menyusui yang benar.
8.
Mengevaluasi
setelah 3 hari untuk melihat hasilnya
9.
Memberi
tahu ibu tanda-tanda bahaya ibu nifas, dan menganjurkan ibu untuk segera pergi
ke petugas kesehatan terdekat jika menemui tanda tersebut.
Potensial
terjadi Mastitis
Implementasi
;
1.
Keadaan
umum ibu baik, merasa senang atas kelahiran bayinya.
2.
Mengkaji
tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 20 x/menit
3.
Mengajarkan
ibu cara perawtan payudara ibu nifas.
4.
Menganjurkan
ibu utnuk menyusui bayinya da mengajarkan car menyusui yang benar.
VII.
EVALUASI
Tanggal : 18 Agustus 2006
Jam : 18.00
Diagnosa :
Ny. M P1001 Ab000 Post SC 3 Hari dengan Bendungan ASI
S : Ibu
mengatakan ini adalah kehamilan, persalinan dan nifas yang pertama. Ibu tidak
pernah mengalmi keguguran, operasi kandungan maupun hamil di luar kandungan.
Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamnya
pada tanggal 14 Agustus dengan operasi di RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
Ibu mengatakan saat ini payudaranya sudah
tidak keras, tidak panas dan tidak sakit bila disentuh sejak selesai menyusui
bayinya.
O : Keadaan
umum ibu baik. Perasaannya sudah tenang.
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 20 x/menit
Payudara : mammae tidak teraba keras, tidak
panas, dan tidak sakit bila disentuh.
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi uterus baik, tidak ada cekungan pada perut, luka bekas operasi baik.
Genetalia : Perdarahan dalam batas normal, bau
khas, tidak menggumpal
A : Ny. M P1001
Ab000 Post SC 3 Hari dengan Bendungan ASI Teratasi
P :
- Lanjutkan pengkajian tanda-tanda vital, TFU, luka operasi, kontraksi, perdarahan.
- Dukung ibu untuk tetap menyusui bayinya.
Potensial
Terjadi Mastitis
S : -
O : Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37,5 oC
Pernafasan : 20 x/menit
Payudara : mammae tidak teraba keras, tidak
panas, dan tidak sakit bila disentuh.
A : Ny. M P1001
Ab000 Post SC 3 Hari dengan Mastitis Tidak Terjadi.
P :
- Lanjutkan pengkajian tanda-tanda vital, TFU, luka operasi, kontraksi, perdarahan.
- Dukung ibu untuk tetap menyusui bayinya.