Monday, August 15, 2016

BENDUNGAN ASI



  Pengertian
Nifas merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal.
(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana ; 190)
Nifas adalah waktu setelah partus selesai sampai kurang lebih 6 minggu, tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum hamil dalam waktu3 bulan.
(Sarwono, Ilmu kebidanan ; 237)
Nifas adalah waktu sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali otot kandungan yang lamanya 6 minggu.
(FKUI, UNPAD, Obstetri Fisiologi ;315)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil.
(Sinopsis Obstetri Jilid1 ; 115)
Pembendungan air susu adalah pembendungan karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan deengan sempurna atau kelainan pada putting susu.
(Sinopsis Obstetri Jilid 1 ; 421)
Bendungan Payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ; 262)
Payudara terasa lebih penuh, tegang dan nyari sekitar hari ketiga atau keempat sesudah melahirkan akibat stasis di vena pembuluh limfe, tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi.
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, 323)

2.2        Etiologi
Sesudah bayi lahir dan placenta keluar, kadar esterogen dan progesteron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini, faktor dari hipotalamus yang menghalangi prolaktin waktu hamil, yang dipengaruhi esterogen tidak lagi keluar lagi dan prolaktin dikeluarkan oleh hipofisis. Hormon ini mnyebabkab alveolus- alveolus kelenjar mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkannya dibutuhkan refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini timbul jika bayi menyusu.
Pada permulaan nifas apabila bayi belum menyusu dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, terjadi pembendungan aiar susu.

2.3        Gambaran Klinis
Mamma terasa panas serta keras pada perabaan nyeri, suhu badan tidak naik. Putting susu bisa mendatar dan hal ini dapat menyukarkan bayi untuk mnenyusu. Kadang-kadang pengeluaran air susu juga terhalang sebab duktus laktiferus menyempit.
(Ilmu Kebidanan ; 700 )
Keluhan ibu, payudara bengkak, keras, panas dan nyari.
(Sinopsis Obstetri Jilid 1 ; 422)

2.4        Penanganan
Penanganan pembendungan dilakukan dengan jalan menyokong mamma dengan bra dan memberikan analgetika. Sebelum bayi menyusu, keluarkan ASI dengan pijatan ringan terlebih dahulu. Kadang0kadang perlu diberi stilbestrol 3 kali sehari 1 mg selama 2-3 hari untuk sementara waktu guna mengurangi pembendungan dan memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan.
(Ilmu kebidanan ; 700)
penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan-kelainan. Bila terjadi juga, maka dapat diberikan teapi simptomatis untuk sakitnya (analgetika). Kosongkan payudara (bukan ditekan). Sebelum menyusui, lakukan pengurutan atau dipompa, sehingga sumbatan hilang. Kalau perlu, berikan stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi air susu.
(Sinopsis Obstetri Jilid 1 ; 422)
Susukan bayi segera setelah lahir bila memungkinkan tanpa dijadwal (on demand). Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi. Lakukan perawatan payudra pascapersalinan secara teratur. Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek sehingga putting lebih mudah ditangkap dan dihisap bayi. Untuk mengurangi sakit pada peyudara, berikan kompres dingin. Agar bayi mudah mengisap atau menangkap putting susu, sebelum menyusui berikan kompres hangat kira-kira 5 menit kemudian lakukan masase dari tepi ke arah putting hingga ASI keluar. Setelah itu baru susukan. Jangan berhenti menyusui dalam keadaan ini. Untuk mengurangi peningkatan peredaran darah dan terjadinya stasis di vena dan pembeuluh limfe dalam payudara lakukan pengurutan (masase) payudara dari tepi putting ke arah korpus mammae.
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 324)
Bila ibu menyusui bayinya
1.    Susukan sesering mungkin.
2.    Kedua payudara disusukan
3.    Kompres hangat payudara sebelum disusukan.
4.    Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui
5.    Sangga payudara
6.    Kompres dingin payudara di antara waktu menyusui.
7.    Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
8.    Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengetahui hasilnya.
Bila ibu tidak menyusui
1.    Sangga payudara
2.    Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit
3.    bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
4.    jjangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ; 262
2.5        Manajemen Kebidanan
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan (masalah dalam bidang kesehatan ibu selama hamil, bersalin, nifas, BBl serta KB.
I.             Pengkajian Data
Tanggal  :
Jam         :
    1. Data Subyektif
1.      Biodata
Nama Ibu/Suami         :  Untuk mengetahui identitas.
Umur Ibu/Suami         :  Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi predisposisi/untuk menentukan prognosa kehamilan.
Suku/Bangsa               :  Untuk mengetahui bahasa apa yang digunakan klien memudahkan berkomunikasi antara petugas kesehatan klien.
Pendidikan Ibu/Suami   :  Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan
Pekerjaan Ibu/Suami   :  Untuk mengetahui status ekonomi dan aktifitas ibu yang berhubungan dengan kehamilannya.
Agama                         :  Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan.
Alamat                        :  Untuk mengetahui tempat tinggal klien berada dapat menilai lingkungan apakah lingkungan cukup aman, apakah kebersihan lingkungannya terjaga karena menyangkut dengan kehamilannya.
Biodata dibuat untuk mengetahui identitas klien
2.      Alasan Masuk Rumah Sakit
Untuk mengetahui apa yang menyebabkan ibu masuk ke Rumah Sakit.
3.      Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang ibu keluhkan sekarang.
4.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Untuk mengetahui kehamilan yang lalu apakah mengalami penyulit atau tanda bahaya trimester II dan trimester III. Berapa kali ibu hamil, berapa umur kehamilannya, pada saat beliau bersalin, siapa penolongnya, dengan cara apa, apakah ada penyulit. Tentang anak yang dilahirkan, apa jenis kelaminnya, berapa berat badan lahirnya, hidup umur berapa, hidup atau mati. Bagaimana nifasnya : berapa hari, menyusui atau tidak.
5.      Riwayat Kesehatan atau Penyaki Yang Diderita Sekarang dan atau Yang Dulu
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit menular, kronis atau menurun.
6.      Riwayat Penyakit Keluarga
Untuk mengetahui apakah keluarga ada yang pernah atau sedang menderita penyakit menular, kronis atau menurun.
7.      Riwayat Ginekologi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit di daerah genetalia dan kandungannya.
8.      Riwayat Nutrisi
Untuk mengetahuifrekwensi ibu makan, apa komposisinya, apakah ibu mengkonsumsi tablet tambah darah atau suplemen lain.


9.      Riwayat Imunisasi pada Waktu Hamil
Untuk mengetahui apakah ibu mendapat imunisasi TT pada waktu hamil.
10.  Riwayat Kehidupan seks ibu
Untuk mengetahui kenyamanan ibu selama berhubungan seksual.
11.  Riwayat KB dan Rencana KB
Untuk mengetahui apakah ibu akseptor KN AKDR/Implan/Pil/Suntik 3/I bulanan/yang lain. Juga ditanyakan lama pemakaian dan keluhan.
12.  Tanda-tanda Bahaya
Untuk mengetahui apakah ibu sedang atau pernah mengalami tanda-tanda bahaya selama pasca salin.

    1. Data Obyektif
1.   Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum                :  Baik/sedang/lemah
Kesadaran                         :  Composmentis, Delirium, koma
Tinggi badan                     :  Diatas atau dibawah 145
Tanda-tanda vital              :  Meliputi tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan.

2.   Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi
Wajah                 :  Apakah pucat/tidak, oedem/tidak.
Mata                   :  Tanyakan apakah pandangan kabur, adakah pemandangan dua, conjungtiva pucat atau tidak.
Mulut                 :  Gusi pucat/tidak, ada caries /tidak.
Leher                  : Ada pembesaran klenjar tiroid/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/tidak.
Payudara            :  Mammae simetris/tidak, ada hiperpigmentasi areola mammae/tidak, puting susu menonjol/tidak, colostrum keluar/belum, keras/tidak
Abdomen           :  Tinggi fundus uteri, kontraksi baik/tidak, ada massa/tidak.jahitan bekas operasi baik/tidak, ada cekungan/tidak.
Tangan & kaki    :  Tungkai simetris/tidak, oedema/tidak, pucat pada kuku jari/tidak, reflek +/-, tanda homan +/-
Genetalia            :  Lochea (warna, konsistensi, bau),

II.          Identifikasi Masalah Aktual/Diagnosa
Merumuskan diagnosa berdasarkan pada subyektif dan data obyektif lalu dicari masalahnya.
III.       Antisipasi Masalah Potensial
Berdasarkan data subyektif dan data obyektif, meramalkan masalah yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
IV.       Identifikasi Kebutuhan Segera
Berdasarkan data subjektif dan data objektif meramalkan masalah yang dapat saja terjadi sewaktu-waktu.
V.          Intervensi
Berisi tindakan yang dilakukan untuk mengatasi baik masalah aktual maupun potensial dengan rasional-rasionalnya.
VI.       Implementasi
Berisi pelaksanaan asuhan berdasarkan intervensi yang telah dibuat.
VII.    Evaluasi
Berisi penilaian hasil asuhan yang telah dilakukan yang ditulis dalam bentuk SOAP.



BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada NY. ”M”  P1001 Ab000 POST SC 3 HARI DENGAN BENDUNGAN ASI DI RSUD Dr. R. SOEDARSONO PASURUAN


I.             PENGKAJIAN
Tanggal              : Kamis, 17 Agustus 2006
Jam                     : 06.00 WIB
No. Register       : 19652006
Ruang Bersalin   :  Kamar Bersalin
A.    Data Subyektif
1.     Biodata
Nama Istri    : Ny. ”M”
Umur            : 26 tahun
Suku             :  Jawa
Agama          :  Islam
Pendidikan   :  SLTA
Pekerjaan      :  IRT
Penghasilan  :  -
Alamat         :  Desa Pusung Ampel Sari Paserpan Kab. Pasuruan                   
Nama Suami :  Tn.”K”
Umur            :  26 tahun
Suku             :  Jawa
Agama          :  Islam
Pendidikan   :  SLTA
Pekerjaan      :  Swasta
Penghasilan  :  -
Alamat         :  Desa Pusung Ampel Sari Paserpan Kab. Pasuruan

2.     Alasan Masuk Rumah Sakit
Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya pada tanggal 16 Agustus 2006 dengan operasi di RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
3.     Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak pusing dan perutnya tidak mules-mules lagi.


4.     Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan, persalinan dan nifas yang pertama.
5.     Riwayat Kesehatan atau Penyakit Yang Diderita Sekarang dan atau yang dulu.
Ibu mengatakan tidak pernah menderita pnyakit menular, kronis maupun menurun, sehingga ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit.
6.     Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada yang pernah menderita penyakit kronis maupun menurun.
7.     Riwayat Gynekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan kandungan.
8.     Riwayat Nutrisi
Ibu mengatakan makan tiga kali sehari dengan komposisi 1 piring nasi dengan lauk pauk, sayur dan sepotong buah. Ibu minum susu hanya pada waktu hamil. Ibu mengkonsumsi vitamin dan obat yang diberikan oleh bidan.
9.     Riwayat Imunisasi Pada Waktu Hamil
Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT 2 kali selama hamil yaitu pada waktu umur kehamilan 2 bulan dan 5 bulan.
10. Riwayat Kehidupan Sex Ibu
Ibu mengatakan merasa nyaman dalam berhubungan sex baik fisik maupun psikologis.
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB. Ibu ingin menjadi akseptor KB suntik 3 bulanan.
12. Tanda-tanda Bahaya
Ibu mengatakan tidak sulit tidur,tidak demam, tidak sakit kepala, tidak sembelit, senang atas kelahiran anaknya. Payudara sakit bila disentuh, bengkak, putting susu tidak pecah.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan umum     : Baik
Kesadaran             : Composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah    : 120/80 mmHg
Nadi                   : 88 x/menit
Pernafasan          : 20 x/menit
Suhu                   : 37,5 oC
2.      Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi
Wajah                 :  Tidak pucat, tidak oedema, pandangan tidak kabur, tidak ada pemandangan dua, sklera tidak iketerik,ekspresi wajah agak cemas
Mata                   :  Pandangan tidak kabur, tidak ada pandangan dua, sklera tidak ikterus, conjungtiva tidak pucat.
Mulut                 : gusi tidak pucat, tdak ada caries.
Leher                  :  Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugolaris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Payudara            : Mammae simetris, agak tegang, ada hyperpigmentasi areola mammae, puting susu menonjol, kolostrum belum keluar, teraba keras dan nyari jika disentuh.
Abdomen           :  TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, tidak ada massa, terdapat luka bekas operasi ; tidak ada nyeri tekan, tidak ada cekungan pada perut.
Tangan & Kaki   :  Tungkai simetris, tidak ada oedema, tidak pucat pada kuku jari, tidak ada varices, refleks patella +/+, tidak ada tanda homan.
Genetalia            :  Tidak ada bekas luka, keluar lochea rubrawarna merah, tidak menggumpal, bau khas
Anus                   : Tidak ada hemoroid

II.          IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Diagnosa            : Ny M P1001 Ab000 Post SC 3 hari dengan Bendungan ASI
DS                     : - Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya pada  tanggal 14 agustus di RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan engan jalan operasi.
                            - Ibu mengatakan ini adalah kehamilan, persalinan dan nifas pertamanya
                            - Ibu mengatakan payudaranya tersa keras, panas, sakit bila disentuh.
                            - Ibu mengatakan belum menyusui anaknya sama sekali semenjak melahirkan.

DO                      : Tanda-tanda vital
Tekanan darah       :            120/80 mmHg
Nadi                       :            88 x/menit
Suhu                       :            37,5 oC
Pernafasan             :            20 x/menit
TFU                       : 2 jari di bawah pusat
Payudara                : mammae simetris, terdapat hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol, tidak terdapat tumor, kolostrum belum keluar, mammae teraba keras, panas dan nyeri jika disentuh.

Masalah              : cemas sehubungan dengan tidak keluarnya ASI dan membengkaknya payudara dapat menghalangi ibu untuk menyusui bayinya.
DS                      : Ibu mengatakan payudaranya teraba keras, panas, sakit bila disentuh, dan penuh. Ibu belum menyusui anaknya ssejak melahirkan. Ibu takut hal ini dapat menghalangnya untuk menyusui bayinya.
DO                      : Tanda-tanda vital
Tekanan darah       :            120/80 mmHg
Nadi                       :            88 x/menit
Suhu                       :            37,5 oC
Pernafasan             :            20 x/menit
Ekspresi wajah agak cemas.

III.       ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi Mastitis
DS           : ibu mengatakan payudara teraba keras, panas dan nyeri bila disentuh, terasa penuh.ibu belum menyusui anaknya sejak melahirkan.
DO            : Tanda-tanda vital
Tekanan darah       :          120/80 mmHg
Nadi                       :          88 x/menit
Suhu                       :          37,5 oC
Pernafasan             :          20 x/menit
Payudara                : mammae simetris, terdapat hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol, tidak terdapat tumor, kolostrum belum keluar, mammae teraba keras, panas dan nyeri jika disentuh.



IV.       IDENTIFIKASI LEBUTUHAN SEGERA

V.          INTERVENSI
Diagnosa            : Ny. M P1001 Ab000 Post SC 3 Hari dengan Bendungan ASI
Tujuan                : Masa nifas berjalan normal
                             Bendungan ASI teratasi
Kriteria Hasil     : Tanda-tanda vital
Tekanan darah     :     120/80 mmHg
Nadi                     :     88 x/menit
Suhu                    :     37,5 oC
Pernafasan           :     20 x/menit
Payudara              : ASI dapat keluar, mammae tidak nyeri jika disentuh, tidak panas, bayi dapat menyusu dengan baik.
Abdomen             : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, luka jahitan operasi baik.
Genetalia             : Perdarahan dalam batas normal, tidak bau.

Intervensi :
1.             Kaji keadaan umum ibu (perasaan ibu)
R/ Klien lebih kooperatif sehingga memudahkan dalam pemberian KIE
2.             Kaji tanda-tanda vital, perdarahan, TFU, kontraksi, luka operasi dan perdarahan pervaginam.
R/ Parameter adanya kelainan.
3.             KIE tentang mobilisasi, nutrisi, aktivitas, personal hygiene.
R/ Mempercepat pemulihan dan involusi uterus.
4.             Ajarkan pada ibu perawatan payudara ibu nifas
R/ Memperlancar pengeluaran ASI
5.             Berikan kompres dingin pada payudara.
Untuk mengurangi nyeri
6.             Sebelum menyusui, berikan kompres hangat kira-kira 5 menit dan lakukan masase dari tepi ke arah putting hingga ASI keluar.
R/ untuk memperlancar pengeluaran ASI
7.             Anjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya sesering mungkin dan ajarkan cara menyusui yang benar.
R/ agar payudara kosong, menimbulkan let down refleks.
8.             Lakukan evaluasi setelah 3 hari
R/  Mengetahui hasil asuhan yang telah diberkan.
9.             Jelaskan tanda-tanda bahaya ibu nifas dan anjurkan ibu untuk segera pergi ke petugas kesehatan terdekat bila menemui tanda bahaya tersebut.
R/ Deteksi dini adanya tanda-tanda bahaya ibu nifas

Potensial terjadi Mastitis
Tujuan                : Mastitis tidak terjadi
Kriteri Hasil       : Tanda-tanda vital
Tekanan darah     :     120/80 mmHg
Nadi                     :     88 x/menit
Suhu                    :     37,5 oC
Pernafasan           :     20 x/menit
Payudara              : ASI dapat keluar, mammae tidak nyeri jika disentuh, tidak panas, bayi dapat menyusu dengan baik.

Intervensi :
1.             Kaji keadaan umum ibu termasuk perasaannya.
R/ Klien lebih kooperatif sehingga mempermudah dalam pemberian KIE
2.             Kaji tanda-tanda vital
R/ Parameter adanya kelainan.


3.             Jelaskan cara perawatan payudara ibu nifas
R/ Memperlancar pengeluaran ASI sehingga payudara dapat dikosongkan.
4.             Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya dan ajarkan cara menyusui yang benar.
R/ untuk menimbulkan let down reflek sehingga merangsang produksi ASI selanjutnya.

VI.       IMPLEMENTASI
Diagnosa         : NY. M P1001 Ab000 Post SC 3 Hari dengan bendungan ASI.
Implementasi  :
1.             Keadaan umum ibu baik, merasa senang atas kelahiran anaknya.
2.             Mengkaji tanda-tanda vital
Tekanan darah     :     120/80 mmHg
Nadi                     :     88 x/menit
Suhu                    :     37,5 oC
Pernafasan           :     20 x/menit

3.             Menganjurkan ibu untuk aktif bergerak, mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidak tarak, banyak istirahan dan selalu menjaga kebersihan diri terutam alat genetalianya.
4.             Mengajarkan perawatan payudara pada ibu nifas.
5.             Memberi kompres dingin pada payudara untuk mengurangi nyeri.
6.             Memberikan kompres hangat selam 5 menit sebelum menyusui dan melakukan pengurutan dari tepi ke arah putting.
7.             Menganjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya sesering mungkin dan mengajarkan cara menyusui yang benar.
8.             Mengevaluasi setelah 3 hari untuk melihat hasilnya
9.             Memberi tahu ibu tanda-tanda bahaya ibu nifas, dan menganjurkan ibu untuk segera pergi ke petugas kesehatan terdekat jika menemui tanda tersebut.

Potensial terjadi Mastitis
Implementasi ;
1.             Keadaan umum ibu baik, merasa senang atas kelahiran bayinya.
2.             Mengkaji tanda-tanda vital
Tekanan darah     :     120/80 mmHg
Nadi                     :     88 x/menit
Suhu                    :     37,5 oC
Pernafasan           :     20 x/menit
3.             Mengajarkan ibu cara perawtan payudara ibu nifas.
4.             Menganjurkan ibu utnuk menyusui bayinya da mengajarkan car menyusui yang benar.

VII.    EVALUASI
Tanggal             : 18 Agustus 2006
Jam                    : 18.00
Diagnosa           : Ny. M P1001 Ab000 Post SC 3 Hari dengan Bendungan ASI
S                        : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan, persalinan dan nifas yang pertama. Ibu tidak pernah mengalmi keguguran, operasi kandungan maupun hamil di luar kandungan.
                           Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamnya pada tanggal 14 Agustus dengan operasi di RSUD Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
                            Ibu mengatakan saat ini payudaranya sudah tidak keras, tidak panas dan tidak sakit bila disentuh sejak selesai menyusui bayinya.

O                       : Keadaan umum ibu baik. Perasaannya sudah tenang.
                            Tanda-tanda vital
Tekanan darah     :     120/80 mmHg
Nadi                     :     88 x/menit
Suhu                    :     37,5 oC
Pernafasan           :     20 x/menit
Payudara              : mammae tidak teraba keras, tidak panas, dan tidak sakit bila disentuh.
Abdomen             : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, tidak ada cekungan pada perut, luka bekas operasi baik.
Genetalia             : Perdarahan dalam batas normal, bau khas, tidak menggumpal

A                       : Ny. M P1001 Ab000 Post SC 3 Hari dengan Bendungan ASI Teratasi

P                        : - Lanjutkan pengkajian tanda-tanda vital, TFU, luka   operasi, kontraksi, perdarahan.
                    -    Dukung ibu untuk tetap menyusui bayinya.

Potensial Terjadi Mastitis
S                          : -
O                       :  Tanda-tanda vital
Tekanan darah     :     120/80 mmHg
Nadi                     :     88 x/menit
Suhu                    :     37,5 oC
Pernafasan           :     20 x/menit
Payudara              : mammae tidak teraba keras, tidak panas, dan tidak sakit bila disentuh.
A                       : Ny. M P1001 Ab000 Post SC 3 Hari dengan Mastitis Tidak Terjadi.
P                        : - Lanjutkan pengkajian tanda-tanda vital, TFU, luka   operasi, kontraksi, perdarahan.
                    -    Dukung ibu untuk tetap menyusui bayinya.